EVALUASI PEMBELAJARAN IPS SD
Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi secara Umum dalam Proses Belajar IPS di SD
A. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efesiensi suatu program. Jadi, pada dasarnya yang dinilai adalah program, yaitu suatu kegiatan yang telah dirancang sebelumnya, lengkap dengan tujuan dari kegiatan tersebut. Aspek yang dinilai dari program itu ada dua macam, yaitu tingkat keberhasilan dan tingkat efesiensi pelaksanaan program.
Setiap program mempunyai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegunaan utama dari evaluasi adalah untuk mengambil keputusan dan pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi suatu program dapat dilakukan oleh pihak yang merencanakan dan melaksanakan, namun dapat pula diserahkan pihak lain yang dianggap ahli dan tidak terlibat dalam pelaksanaan program.
Dalam suatu proses belajar mengajar, yang melaksanakan evaluasi adalah guru, yaitu orang yang merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Ada tiga istilah yang sering digunakan secara rancu, yaitu berikut ini.
- Pengukuran
- Penilaian atau evaluasi.
- Pengambilan keputusan.
Untuk mengukur prestasi belajar diperlukan alat ukur yang disebut tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dites.
1. Syarat-syarat Tes yang Baik
a. Harus valid (sahih) atau hanya mengukur apa yang hendak diukur. Tes untuk bidang studi IPS,setiap butir soalnya harus mengukur hanya pengetahuaan IPS saja.
b. Harus Andal (reliable) dalam hal ini meliputi kecermatan atau ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) dari hasil pengkuran yang dilakukan
2. Merancang Alat Evaluasi atau Tes
Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Tujuan tes
Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui penguasaan perserta didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu, setelah materi diajarkan.
b. Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu ruang lingkup dan isi soal yang akan diujikan.
Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum sekolah yang berlaku. Dalam hal ini, kurikulum Sekolah Dasar, misalnya SD kelas 3 semester 1.
Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini.
1. Komptensi Dasar (KD)
KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester 1, kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran keluarga
3. Hasil Belajar
a. Kedudukan anggota keluarga
b. Peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat silsilah keluarga.
b. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan peranya dalam keluarga.
5. Setelah indikator materi (uraian materi) dibuat, selanjutnya dibuat indikator soal atau kisi-kisi tes.
Untuk materi peran setiap anggota keluarga misalnya peran/tugas anak, dapat dibuat indikator tes sebagai berikut.
“Siswa dapat menyebutkan paling sedikit 2 tugas anak dirumah.”
Dari indikator tes tersebut (yang mengukur aspek ingatan) dapat dibuat tes hasil belajarnya sebagai berikut. Dua tugas anak dirumah, antara lain adalah membantu orang tua dan belajar. Dll.
Jadi, dalam merancang tes, pertama kita perlu mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku mengenai hal-hal berikut.



2. Setelah indikator materi, dibuat indikator tes atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) untuk tes yang akan disusun.
3. Menyusun Alat Evaluasi atau Tes
a. Dalam menyusun soal atau tes pertama-tama harus dibuat indikator tes atau TIK.
b. Kriteria indikator tes yang baik
c. Kriteria pokok penulisan soal.
KB 2 : Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi Hasil Belajar IPS Aspek kognitif
A. PENGERTIAN ASPEK KOGNITIF
Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar ada dua tingkatan sebagai berikut.
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowledge).
b. Evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension)
c. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application)
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut ini.
a. Analisis (analysis)
b. Sintesis (synthesis).
c. Evaluasi (evaluation).
1. Evaluasi yang Mengungkapkan Pengetahuaan (Knowledge)
Evaluasi yang mengungkap pengetahuaan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap penalaran berkatogori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkapkan tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Misalnya, pertanyaannya adalah dimanakah terdapat tambang timah di Indonesia ?, kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pengetahuan adalah Apa?, Siapa?, Di mana?, Kapan?, Sebutkan!.
2. Evaluasi yang Mengungkap Pemahaman (Comprehension)
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman adalah Mengapa?, Jelaskan!, Uraikan, Berikan ulasan!, Bandingkan!, contoh : Mengapa Pulau Jawa padat penduduknya?.
3. Evaluasi yang Mengungkap Penerapan (Apllication)
Jika pada evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pengetahuaan siswa diminta mengingat menghafal, mendefinisikan sesuatu, dan selanjutnya dapat menjelaskan dan mengungkapkan informasi yang diterima (pemahaman) maka pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum, atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar tehadap pertanyaan yang diajukan. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penerapan adalah Demonstrasikan!, Tunjukanlah!, Klasifikasikan!, Carilah hubungan!, Tuliskan!, Gambarkan!, contah : Tunjukanlah letak Pulau Bangka pada peta Pulau Sumatra!.
4. Evaluasi yang Mengungkap Analisis (Analysis)
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif, yaitu berikut ini.
a. Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
b. Mempertimbangkan dan analisis informasi agar dapat menyimpulkan informasi yang diterima.
c. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau bahkan menyangkal kesimpulan.
Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan analisis adalah Sebutkan bukti-bukti!, Mengapa!, Tunjukan sebab-sebab!, Analisislah!, Berilah alasan!.
5. Evaluasi yang Mengungkap Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Pertanyaan yang mengungkap sintesis menutut siswa berpikir orisinal dan kreatif. Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta, unsur-unsur yang bersifat khusus, diambil suatu kesimpulan atau generalisasi).
Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk, seperti berikut ini.
a. Pertanyaan yang menuntut siswa membuat predeksi atau peramal atau perkiraan.
b. Pertanyaan yang menuntut siswa mengungkap ide dan menghasilkan pemikiran yang orisinal.
c. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah.
Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan sintesis adalah Susunlah dengan kata-katamu!, Apa yang mungkin terjadi!, Buatlah perkiraan apa yang terjadi!, Bagaimana?.
6. Evaluasi yang Mengungkap Penilaian (Pertanyaan yang Mengungkap Evaluasi)
Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis dapat dikuasai dengan baik.
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat.
b. Pertanyaan yang memberi penilaian terhadap suatu ide
c. Pertanyaan yang meminta siswa untuk dapat memecahkan masalah
d. Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik
Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi adalah Berilah pendapat bahwa..?, Bandingkan!, Bedakan!, Berikan alasan!, Berikan kritik!, Alternatif mana yang lebih baik!, Setujukah anda!.
- MERANCANG ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR
Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus merancang alat evaluasi tersebut.
Dalam merncang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
- Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum.
- Materi Pokok/ hasil belajar
- Indikator pada kurikulum untuk materi pokok/hasil belajar di atas.
Sebagai contoh, dapat dilihat kurikulum Sekolah Dasar kelas 4 semester 1 sebagai berikut.
1. KD : Kemampuan menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta manfaatnya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan provinsi.
2. Materi Pokok : Pengetahuan Provinsi setempat dan Peta Indonesia.
3. Hasil Belajar :
a. Provinsi setempat, yaitu provinsi tempat para siswa bersekolah. Bisa Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan dan lainya.
b. Pengetahuan peta Indonesia.
4. Indikator untuk hasil belajar “Provensi Setempat” adalah berikut ini.
a. Mengambar peta sederhana untuk provinsi setempat (peta provinsi)
b. Menggambar peta provinsi setempat untuk membuat daftar kota, sungai, danau, gunung, dan batas-batas provinsi dengan simbol-simbolnya.
Indikator untuk Pengetahuan Peta Indonesia.
a. Mengamati peta Indonesia (peta dinding atau atlas).
C. MENYUSUN ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF
Untuk siswa Sekolah Dasar, aspek kognitif yang dipilih cukup yang mempunyai tingkatan lebih rendah, seperti berikut.
1. Evaluasi yang mengungkapkan pengetahuan (knowledge).
2. Evaluasi yang mengungkapkan pemahaman (comprehension)
3. Evaluasi yang mengungkapkan penerapan (application)
Jadi, cukup ingatan, pemahaman, dan aplikasi. Tingkatan kognitif yang lebih tinggi, yaitu analisis, sintesis, dan evaluasi masih terlalu sulit untuk mereka.
KB 3 : Merancang dan Menyusun Alat Evaluasi dan Sikap Sosial
A. PENGERTIAN NILAI DAN SIKAP SOSIAL
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang deangan orang lain, dengan kelompok atau antarkelompok. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk sebagai berikut.
1. Antara Orang Per Orang
Misalnya, seorang siswa mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga. Kebiasaan-kebiasaan guru-gurunya dalam mengajar. Kebiasaan-kebiasaan tema-temanya dan lain-lain. Jika siswa mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga dia akan mengetahui nilai-nilai baik dan tidak baik. Hal itu terjadi akibat adanya kontak sosial dan komunikasi antara dia (siswa) dengan orang tuanya.
2. Antara Orang Per Orang dengan Kelompok Masyarakat
Misalnya, seseorang yang tinggal dalam kelompok masyarakat desa, dia akan mengetahui bahwa tindakannya disenangi atau tidak oleh masyarakat desa tersebut. Untuk dapat disenangi oleh masyarakat desa tersebut dia harus dapat menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku di desa tersebut. Jadi timbul nilai dan sikap sosial tertentu akibat adanya kontak sosial dan komunikasi dengan masyarakat desa.
3. Antara Kelompok dengan Kelompok
Misalnya siswa-siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Antara kedua sekolah tersebut tentu akan terjadi interaksi sosial. Mungkin sekali antara kedua sekolah akan terjadi kerja sama yang saling menguntungkan atau justru sebaliknya karena terjadi perbedaan norma antara kedua sekolah sehingga terjadi perselisihan. Hal ini berarti, terjadi nilai dan sikap sosial yang berbeda. Akibat kontak sosial dan komunikasi yang tidak serasi.
Dalam proses pembelajaran kontak sosial yang sering terjadi adalah antara orang per orang dan antara orang per orang dengan kelompok. Kedua kontak sosial itu menjadi penting mengingat siswa dan guru merupakan subjek pendidikan yang tidak dapat dipisahkan.
B. MERANCANG ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL
Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus merancang alat evaluasi tersebut.
Dalam merancang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
- Kompetensi Dasar (KD).
- Materi Pokok
- Hasil belajar
- Indikator Materi
Pada kegiatan sebelumnya, kita mengambil contoh pokok bahasan pada kurikulum SD. Kelas yang diambil adalah SD kelas 3, semester 1. dari kurikulum itu dapat dibaca, sebagai berikut.
1. Komptensi Dasar (KD)
KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester 1, kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran keluarga
3. Hasil Belajar
a. Kedudukan anggota keluarga
b. Peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat silsilah keluarga.
b. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga.
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan peranya dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai dan sikap sosial sebagai berikut.
Contoh:
- Dengan berkerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni dapat menghargai kedua adiknya yang berkerja dengan baik.
Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator diatas sebagai berikut.
1. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni, Tuti dan adiknya.
Kebersihan halaman rumah ditentukan oleh...........
A. Doni yang membersihkan halaman depan rumah.
B. Tuti dan adiknya yang membersihkan halam samping rumah.
C. Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangan terhadap kebersihan halaman rumah.
D. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni.
C. MENYUSUN ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL
Dari materi pokok dan hasil belajar diatas telah dicontohkan “peran anggota keluarga”. Selanjutnya, akan dibicarakan cara menyusun alat evaluasi materi kelas 3 SD semester 1, kedudukan anggota keluarga, untuk materi pokok yang sama, yaitu kedudukan dan peran anggota keluarga, sebagai berikut.
1. Setelah dijelaskan Ibu Anton sebagai ibu rumah tangga, siswa dapat menghargai bahwa...........
A. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin berkerja.
B. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin mengurus kebutuhan anggota keluarga.
C. Ibu Anton rajin memasak untuk suami.
D. Ibu Anton sebagai ibu yang rajin mencuci.
KB 4 : Merancang dan Menyusun alat Evaluasi Keterampilan IPS
A. PENGERTIAN KETERAMPILAN IPS.
Ketermpilan-keterampilan IPS adalah beberapa kemampuan baik fisik maupun mental di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial.
Menurut Conny semiawan dan kawan-kawan (1985), keterampilan-keterampilan mendasar dalam proses berpikir dan berkarya dibidang ilmiah dapat dibagi menjadi 9 bagian sebagai berikut.
1. Mengobservasi atau mengamati, termasuk didalamnya, yaitu:
a. Menghitung;
b. Mengukur;
c. Mengklafikasikan;
d. Mencari hubungan ruang atau waktu
2. Membuat hipotesis.
3. Merencanakan penelitian / eksperimen.
4. Mengendalikan variabel
5. Menginterpretasikan atau menafsir data.
6. Menyusun kesimpulan sementara.
7. Meramalkan (mempredeksi).
8. Menerapkan (mengaplikasi).
9. mengkomunikasikan.
B. CARA MERANCANG EVALUASI KETERAMPILAN IPS
Dalam merancang evaluasi selalu dituntut mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku. Dalam kesempatan ini yang akan dicoba untuk dipelajari adalah kurikulum SD Kelas 5 semester 2.
1. Kompetensi Dasar (KD)
Kemempuan memahami keragaman ketampakan alam dan buatan di Indonesia.
2. Materi Pokok
Kemampuan alam dan buatan di Indonesia
3. Hasil Belajar dan Indikator Materi
a. mendesripsikan keragaman ketampakan alam di Indonesia.
1) Menggambar peta Indonesia dengan menggunakan simbol.
2) Mengindentifikasi ciri-ciri ketampakan wilayah Indonesia.
3) Menemutunjukan pada peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah Indonesia.
4) Mengindetifikasi ciri dan sifat cuaca/iklim diwilayah Indonesia.
5) Menjelaskan perubahan cuaca/iklim dan dampaknya terhadap aktivitas masyarakat setempat.
b. Mendeskripsikan ketampakan buatan di wilayah Indonesia.
1) Mengindefikasi ketampakan buatan diwilayah Indonesia.
2) Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan ketampakan buatan (waduk, pelabuhan, kawasan industri, perkebunan) bagi masyarakat setempat.
Untuk membahas materi pokok, hasil belajar dan indikator materi (perincian materi) tersebut siswa dibagi menjadi 7 kelompok.
a. Kelompok I bertugas menggambar peta sederhana wilayah Indonesia.
b. Kelompok II bertugas mengidenfikasi nama-nama pulau Sunda Besar dan Pulau di Nusa Tenggara Barat dan Timur, serta Maluku.
c. Kelompok III bertugas menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia.
d. Kelompok IV bertugas mengidentifikasi ciri/faktor cuaca/iklim secara umum.
e. Kelompok V bertugas mendiskusikan perubahan iklim dan dampaknya terhadap aktivitas masyarakat setempat
f. Kelompok VI bertugas mengidentifikasi ketampakan buatan di wilayah Indonesia, seperti dam, pusat industri, pelabuhan, jembatan, dan lain-lain.
g. Kelompok VII bertugas mendiskusikan ketampakan buatan, seperti waduk, pelabuhan, kawasan industri, perkebunan, dll, dan apa keuntungan dan kerugian bagi masyarakat setempat.
Setelah kegiatan berjalan 1 jam, tugas masing-masing kelompok diserahkan kepada guru. Tugas guru mengedit hasil diskusi kelompok. Selanjutnya, membahas pada pertemuan dilain kesempatan.
Pada pertemuan berikutanya karena kegiatan belajar ini merancang dan menyusun alat evaluasi keterampilan IPS, maka yang diperlukan adalah membuat indikator untuk kisi-kisi soal (tes). Kisi-kisi soal yang dibuat hendaknya dapat mengungkap keterampilan, seperti yang dijelaskan, yaitu mengamati, membuat hipotesis, merencanakan penelitian, mengenmdalikan variabel, menafsir data, menyusun kesimpulan sementara, meramalkan, menerapkan, dan menginformasikan.
- CARA MENYUSUN ALAT EVALUASI KETERAMPILAN IPS
Di depan sudah dijelaskan cara merancang evaluasi keterampilan IPS.Pembahasan berikut akan memberi penjelasan cara menyusun evaluasi keterampilan IPS untuk anak SD kelas 5 semester 1.
Berikut diberi data penduduk Tahun 1980-1985 dan 1985-1990, siswa dapat menghitung pertambahan penduduk rata-rata selama 5 tahun untuk suatu daerah.
Penduduk daerah A pada:
Tahun 1980 - 10.500.500 jiwa
1981 - 11.000.000. jiwa
1982 - 11.500.000 jiwa
1983 - 12.000.000 jiwa
1984 - 12.500.000 jiwa
1985 - 13.000.000 jiwa
Penduduk daerah A pada:
Tahun 1985 - 13.000.000 jiwa
1986 - 13.500.000 jiwa
1987 - 14.000.000 jiwa
1988 - 14.500.000 jiwa
1989 - 15.000.000 jiwa
1990 - 15.500.000 jiwa
Berapakah pertambahan penduduk rata-rata untuk daerah A setiap 5 Tahun ?
- 2.000.000
- 2.250.000
- 2.500.000
- 3.000.000